Jalan Rusak di Sejumlah Obyek Wisata Tegal Jadi Perhatian Komisi X DPR
01-03-2017 /
KOMISI X

Anggota Komisi X DPR RI Nuroji menyayangkan hal tersebut dan mendorong Pemerintah agar segera melakukan perbaikan jalan. "Saya melihat di Tegal ini destinasi pariwisatanya cukup bagus, tapi sangat disayangkan infrastruktur jalannya rusak jadi membuat akses ke dalam objek wisatanya menjadi terganggu dan kondisi tersebut tentunya menjadi tidak sangat nyaman bagi pengunjung yang hendak datang," ungkap Nuroji di sela-sela kegiatan Kunjungan Kerja Komisi X DPR ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (26/02).
Terkait kondisi infrastruktur jalan yang rusak, Politisi F-Gerindra itu menjelaskan bahwa Komisi X DPR sudah memberikan rekomendasi ke Kementerian Pusat. Namun jawaban yang diterima tidak memuaskan.
"Mugkin jawabannya sudah kita tebak jika menyangkut infrastruktur. Kalau kita tanya ke Pak Menteri, selalu jawabannya diserahkan kepada lintas Departemen atau Kementerian terkait yaitu Kementerian PUPR dan Perhubungan," ujar Nuroji.
Lebih lanjut Politisi asal dapil Jabar itu menambahkan, jika infrastruktur jalan bisa segera mungkin diperbaiki, bukan menutup kemungkinan objek wisata tersebut selain akan mendatangkan turis nusantara tapi juga turis mancanegara.
" Sewajarnya pemerintah memberi perhatian untuk kemajuan destinasi wisata. Jika alasan yang diberikan terkait anggaran yang tidak cukup, Pemerintah seharusnya segera menentukan skala prioritas. Minimal kami Komisi X DPR sudah menengok kesana dan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah untuk terus mendorong pembangunan destinasi nusantara," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi X DPR Anas Thahir juga menanggapi hal terkait anggaran Pemerintah untuk Pariwisata. Menurutnya anggaran tersebut sebagian besar habis untuk promosi mancanegara.
" Kementerian Pariwisata kita punya anggaran cukup besar yakni 3 triliun lebih dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Hanya saja, dari anggaran besar tersebut lebih banyak digunakan untuk promosi mancanegara," ucapnya.
Politisi asal F-PPP itu berpendapat jika promosi terus menerus ditingkatkan tanpa diimbangi dengan perhatian terhadap destinasi wisata, akan membuat kesenjangan yang makin lama semakin melebar.
"Dikhawatirkan para wisatawan akan datang ke indonesia dalam prospek 1-2 tahun saja. Sementara dalam 5 tahun ke depan akan beralih ketempat lain, dimana destinasi minat wisatanya lebih diperhatikan daripada sekedar semata-mata promosi," kata Anas.
Anas juga berharap Pemerintah dapat menyeimbangkan skala prioritas mengingat kedua aspek tersebut sama-sama memiliki peran yang penting. "Kami berharap pemerintah selain tetap memperhatikan aspek promosi tapi juga memperhatikan aspek pengembangan destinasi wisata baik di kota-kota maupun daerah-daerah. Sesungguhnya bangsa Indonesia memiliki destinasi wisata yg tidak kalah dgn banyak negara lain," jelasnya. (tra,mp) foto:tiara/mr.